SENAYAN, PANDURAKYAT.com-Anggota Komisi VII DPR RI Dyah Roro Esti mendorong peningkatan keterwakilan pekerja perempuan pada PT Smelting yang terletak di daerah pemilihannya di Gresik, Jawa Timur.
Menurut Roro, adanya PT Smelthing yang kini sedang menggarap pekerjaan ekspansi untuk meningkatkan kapasitas produksi smelter tembaga 30 persen dari kapasitas sebelumnya memberikan dampak ekonomi yang tinggi bagi masyarakat sekitar.
"Oleh karena itu butuh kebijakan khusus dari perusahaan-perusahaan tersebut terhadap pekerja lokal maupun masyarakat yang tinggal di sekitar pabrik, atau fasilitas industri ini," ujar Dyah Roro.
"Karena kebetulan saya sudah berkali-kali menyerap aspirasi masyarakat terkhusus para buruh juga menanyakan berbagai macam hal, mengenai bagaimana keterlibatan mereka, keterwakilan perempuan," tambah Dyah Roro.
Hal ini disampaikan oleh Dyah Roro kepada Parlementaria, di Gresik, Jawa Timur, Rabu (5/4/2023).
Baca Juga: Perlu Adanya Klarifikasi Data Transaksi Janggal 349 T Agar tak Jadi Bola Liar
Lebih lanjut, Politisi Fraksi Partai Golkar tersebut dalam kesempatan yang sama juga mengutarakan harapannya agar dapat dilakukan peningkatan sumber daya manusia pada pekerja, khususnya pekerja yang berasal dari masyarakat lokal Gresik.
Sehingga multiplier effect dari adanya pabrik peleburan dan pemurnian tembaga pertama di Indonesia tersebut benar-benar dapat dirasakan oleh masyarakat sekitar.
"Tadi juga saya menegaskan bahwa tolong untuk peluang pekerjaan untuk para perempuan juga bisa ditingkatkan," ungkap Dyah Roro.
"Lalu kemudian jika ada training khusus baik itu untuk perempuan ataupun lintas gender, intinya keseluruhan, juga dapat dilakukan," tambah Dyah Roro.
Baca Juga: Pemerintah Dan BI Kick Off Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan 2023
"Saya mohon akan dilakukannya peningkatan SDM di wilayah Gresik terkhusus di ring 1 hingga ring 2 nya, dan saya berharap sekali bahwa terciptanya multiplier effect dari keberadaan industri ini," harapnya.
Diketahui, hingga saat ini total 80 persen pekerja di PT Smelting merupakan pekerja lokal yang berasal dari Gresik dan sekitarnya.
Baca Juga: Peduli Buta Aksara: Desy Ratnasari Harap Ada ‘Obat’ Atasi Tantangan Literasi Baca Indonesia
Sementara, keterwakilan pekerja perempuan masih sebanyak 10 persen dari total pekerja. (Parlementaria/dpr.go.id).***